INGIN CEPAT PUNYA ANAK? LAKUKAN INI!

Wednesday, January 29, 2014
Jika belum adanya keturunan yang membuatmu gelisah di penghujung malam ini, mintalah Allah ta’ala dengan do’a Nabi Zakariya. Satu kalimat yang membuat saya termenung. Sebuah waktu yang tidak bisa disetarakan dengan waktu sepi yang dimiliki oleh Nabi Zakariya dalam sebuah penantian yang panjang dan endapan keniscayaan kalau istrinya yang mandul tidak pernah mungkin akan punya keturunan. Maka hanya doa yang bisa terlantun: “Tuhanku, jangan biarkan aku sendiri. Dan Engkaulah sebaik-baik Waris (QS. 21: 89)”

*** Perbanyak Istighfar dan Sedekah ***

Istighfar itu tanda kepasrahan dari hamba yang sesadar-sadarnya kalau dirinya lemah, membawa kedamaian, menjadikan lapang atas setiap kesedihan, jalan keluar atas setiap kesempitan, dan membuka datangnya rizki dari arah yang tiada terduga. Dan ia adalah sarana tarbiyah untuk menjadikan diri shalih secara pribadi sebagaimana shalat.

Sedekah berkelindan dengan istighfar. Sedekah itu pembuktian adanya iman di dada, ia menghapus kesalahan, menjauhkan dari kematian yang buruk, menghindarkan dari musibah, ia mengobati orang-orang yang sakit. Dan ia adalah sarana tarbiyah untuk menjadikan diri shalih secara sosial sebagaimana zakat.

Inilah ikhtiar. Tuhan tidak akan menyelisihi janji-Nya.
Semoga manfaat.
Kami pun tak lupa mengirimkan do'a untuk bunda-bunda yang medambakan kehadiran buah hati.

"Ya Allah, berikanlah kemudahan kepada kami semua untuk memiliki anak, menggendong bayi yang sehat, keturunan yang membanggakan kami, membahagiakan kami dan keluarga..."



Aamiin
 
posted by Desi at 7:42 PM, | 0 comments

MANUSIA BERTANYA, AL-QUR'AN MENJAWAB

Tuesday, January 28, 2014

-Manusia bertanya : bolehkah aku frustrasi ?
-AL-QUR'AN menjawab : janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman . ( Ali Imran : 139 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diberi ujian seberat ini ?
-AL-QUR'AN menjawab : ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Al-Baqarah : 286 )

-Manusia bertanya : kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik ?
-AL-QUR'AN menjawab : boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui . ( Al-Baqarah : 216 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diuji ?
-AL-QUR'AN menjawab : apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? ( Al-Ankabuut : 2 )

-Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta .( Al-Ankabuut : 3 )

-Manusia bertanya : bolehkah aku berputus asa ?
-AL-QUR'AN menjawab : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir . ( Yusuf : 87 )

-Manusia bertanya : bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini ?
-AL-QUR'AN menjawab : hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada ALLAH supaya kamu beruntung . ( Ali Imraan : 200 )

-Manusia bertanya : bagaimana menguatkan hatiku ?
-AL-QUR'AN menjawab : cukuplah ALLAH bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakal . ( At-Taubah : 129 )

-Manusia bertanya : apa yang kudapat dari semua ujian ini ? ~
-AL-QUR'AN menjawab : sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka . ( At-Taubah : 111 )

Maha Benar ALLAH Dengan Segala Firman-NYA
 
posted by Desi at 8:11 PM, | 0 comments

HATI WANITA



Hati wanita itu selembut kapas
Jika bagian ujungnya terkena setetes air,
maka akan ikut basahlah seluruh bagiannya…

Begitu pula jika terkena percikan api,
maka akan ikut terbakarlah seluruhnya…

Maka tempatkanlah ia didalam kotak Hatimu,
Jagalah dari air (Kesedihan) dan api (Kecemburuan),
Niscaya akan kau dapati terus kelembutanNya..
 
posted by Desi at 7:10 PM, | 0 comments

RENCANA ALLAH TETAP YANG TERBAIK ::


Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung DIDAPATKAN.
Maka Allah meminta kita untuk sabar MENUNGGU.

Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA
Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .

Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN.
Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.

Kita punya RENCANA.
Allah juga punya RENCANA.

Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu.
Tetap rencana Allah adalah sebaik-baiknya rancangan.

Ingatlah..

Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan..
Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan..
Allah selalu memberikan senyum dibalik kesedihan.
Allah selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan..

Yakinlah..

Kebahagiaan itu akan hadir juga pada waktunya.
Sesuai rencana-Nya.
Sesuai rancangan-Nya.
Dan tak ada alasan bagi kita untuk meragukan-Nya.

Subhanallah...
 
posted by Desi at 6:20 PM, | 0 comments

Monday, January 27, 2014
Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang ?

Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu (QS 4:114, 2:195, 28:77)

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curahan hati ?

Itu adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara pada-NYA (QS 12:86)

Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya atau kau menerima telepon darinya ?

Itu adalah Kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan (QS 3:190-191).

Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan ?

Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya (QS 65:2-3).

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan ?

Itu adalah saat Allah mengizinkan kau untuk diuji, Dan Allah ingin mendengar rintihan serta do'amu agar kau menyadari akan keberadaan-NYA.... Karena DIA tahu kau sudah mulai melupakan-NYA(QS 47:31, 32:21).

Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA Allah selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu.

Apakah kau pikir tulisan ini hanya iseng? Tidak! Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN...

Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu rasakan kehadiran-NYA..
dengarkan suara-NYA yang berkata:

"Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu" (QS 2:214, 2:186)

Subhanallah...
 
posted by Desi at 9:02 PM, | 0 comments

( LIFE ) DITENGAH MASALAH ALLAH SWT MALAH PERINTAHKAN BERILAH KABAR GEMBIRA

Friday, January 24, 2014


Pernahkah kita merasa diuji oleh Allah? Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahwa itupun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula diantara kita yang tegar menghadapinya.

Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a: "Ya Tuhan kami, jangnlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya..."(QS 2: 286)

Do'a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke "orang pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke "kursi" yg lebih empuk. Bukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan sadaqoh.

Al-Qur'an melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut. Allah berfirman: "Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS 2: 155)

Amat menarik bahwa Allah menyebut orang sabarlah yang akan mendapat berita gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang gagah....tapi orang yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "yah..sabar kan ada batasnya..." Atau lidah kita berseru, "sabar sih sabar...saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?" Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri.

Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada ayat di atas: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156)

Ternyata, begitu mudahnya Allah melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita sering mengucapkan kalimat "Inna lillahi...." Orang sabar-kah kita? Nanti dulu! Andaikata kita mau merenung makna kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un maka kita akan tahu bahwa sulit sekali menjadi orang yang sabar.

Arti kalimat itu adalah : "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali." Kalimat ini ternyata bukan sekedar kalimat biasa. Kalimat ini mengandung pesan dan kesadaran tauhid yang tinggi. Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena kita semua adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik suka-maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah orang yang sabar menurut Al-Qur'an!

Ikhlaskah kita bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang. Relakah kita bila proyek yang sudah didepan mata, tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dna diberikan kepada saingan kita. Berubah menjadi dengki-kah kita bila melihat tetangga kita sudah membeli teve baru, mobil baru atau malah pacar baru. Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.... Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut, ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah menjanjikan dalam Al-Qur'an: "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Dalam sebuah hadis qudsi Allah berkata: "Siapa yang tak rela menerima ketentuan-Ku, silahkan keluar dari bumi-Ku!"

Subhanallah..... "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"
 
posted by Desi at 7:31 PM, | 0 comments

( HIKMAH ) CURHAT YANG INDAH, IALAH MENGADU KEPADA ALLAH SWT

Thursday, January 23, 2014

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menyingkapnya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus: 107)

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu: Jika diturunkan kemudaratan dari Allah Ta’ala kepadamu seperti sakit dan semacamnya. Maka tidak ada yang dapat menyingkapnya: yakni tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.
Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu: yakni mentakdirkan kebaikan untukmu. Maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya: yakni tidak ada yang dapat menghalangi karunia-Nya. Dia-lah Yang Maha Pengampun: banyak memberikan ampunan bagi siapa yang bertaubat bahkan kepada orang yang bertaubat dari dosa syirik. Maha Penyayang: banyak memberikan kasih sayang.

Sesungguhnya Allah suka mendengar hamba-Nya yang berkeluh kesah dan mengadu kepada-Nya. Sebaliknya, Dia murka jika hamba berkeluh kesah dan mengadu kepada makhluk-Nya. Ibnul Qayyim berkata, "Allah menginginkannya agar ia menundukkan dan merendahkan diri kepada-Nya. Allah Ta'ala murka kepada orang yang berkeluh kesah kepada makhluk-Nya. Dia suka kepada orang yang menghaturkan problemnya kepada-Nya. Dikatakan kepada sebagian mereka: Bagaimana kamu mengadu kepada-Nya semenntara tidak ada sesuatu yang tertutupi darinya? Maka ia menjawab: Tuhanku ridha kepada sikap rendah diri hamba kepada-Nya." ('Uddah al-Shabirin wa Dzahirah al-Syakirin: 36)

Saat engkau datang dan mengadukan keluh kesah kepada Allah, engkau harus mengenakan perhiasan sabar. Tidak mengadu kepada makhluk bersama Allah. Jangan pernah bosan dan marah. Karena engkau mengadu kepada Pencipta yang Maha Penyayang, Pengasih, dan Berkuasa atas segala sesuatu. Engkau tidak sedang mengadu kepada makhluk lemah yang tak kuasa menghadirkan kemanfaatan dan menghindarkan kemudharatan untuk dirinya.

Umar Radhiyallahu 'Anhu berkata, "berkeluh kesah kepada makhluk tidak lain akan membuat sedih saudaramu atau membuat gembira musuhmu." (Muhadharaat al-Udaba' wa Muhawaraat al-Syu'ara' wa al-bulaghaa', Al-Asfahani: 524)
 
posted by Desi at 6:11 PM, | 0 comments

:: MERAJUT KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH ::

Monday, January 20, 2014


► Apa arti keluarga sakinah itu?

Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Namun, penggunaan nama sakinah itu diambil dari al Qur’an surat 30:21, litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain.Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.

► Apa arti mawaddah wa rahmah?

Di dalam keluarga sakinah itu pasti akan muncul mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu kasih sayang pada lawan jenisnya (bisa dikatakan mawaddah ini adalah cinta yang didorong oleh kekuatan nafsu seseorang pada lawan jenisnya). Karena itu, Setiap mahluk Allah kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Mawaddah cinta yang lebih condong pada material seperti cinta karena kecantikan, ketampanan, bodi yang menggoda, cinta pada harta benda, dan lain sebagainya. Mawaddah itu sinonimnya adalah mahabbah yang artinya cinta dan kasih sayang.

Wa artinya dan,Sedangkan Rahmah (dari Allah SWT) yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, rejeki. (lihat : Kamus Arab, kitab ta’riifat, Hisnul Muslim (Perisai Muslim) Jadi, Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang lembut, siap berkorban untuk menafkahi dan melayani dan siap melindungi kepada yang dicintai. Rahmah lebih condong pada sifat qolbiyah atau suasana batin yang terimplementasikan pada wujud kasih sayang, seperti cinta tulus, kasih sayang, rasa memiliki, membantu, menghargai, rasa rela berkorban, yang terpancar dari cahaya iman. Sifat rahmah ini akan muncul manakala niatan pertama saat melangsungkan pernikahan adalah karena mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasulullah serta bertujuan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

► Apa ciri-ciri keluarga sakinah mawaddah wa rahmah itu?

Ciri-ciri keluarga skinah mawaddah wa rahmah itu antara lain:

1. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) sederhana dalam belanja,
(d) santun dalam bergaul dan
(e) selalu introspeksi. Dalam hadis Nabi juga disebutkan bahwa: “empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar’i), yakni (a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang berbakti, (c) lingkungan sosial yang sehat , dan (d) dekat rizkinya.”

2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187).

Fungsi pakaian ada tiga, yaitu (a) menutup aurat, (b) melindungi diri dari panas dingin, dan (c) perhiasan. Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik jika saat keluar rumah istri atau suami tampil menarik agar dilihat orang banyak. Sedangkan giliran ada dirumah suami atau istri berpakaian seadanya, tidak menarik, awut-awutan, sehingga pasangannya tidak menaruh simpati sedikitpun padanya. Suami istri saling menjaga penampilan pada masing-masing pasangannya.

3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.

4. Suami istri secara tulus menjalankan masing-masing kewajibannya dengan didasari keyakinan bahwa menjalankan kewajiban itu merupakan perintah Allah SWT yang dalam menjalankannya harus tulus ikhlas. Suami menjaga hak istri dan istri menjaga hak-hak suami. Dari sini muncul saling menghargai, mempercayai, setia dan keduanya terjalin kerjasama untuk mencapai kebaikan didunia ini sebanyak-banyaknya melalui ikatan rumah tangga. Suami menunaikan kewajiabannya sebagai suami karema mengharap ridha Allah. Dengan menjalankan kewajiban inilah suami berharap agar amalnya menjadi berpahala disisi Allah SWT. Sedangkan istri, menunaikan kewajiban sebagai istri seperti melayani suami, mendidik anak-anak, dan lain sebagainya juga berniat semata-mata karena Allah SWT. Kewajiban yang dilakukannya itu diyakini sebagai perinta Allah, tidak memandang karena cintanya kepada suami semata, tetapi di balik itu dia niat agar mendapatkan pahala di sisi Allah melalui pengorbanan dia dengan menjalankan kewajibannya sebagai istri.

5. Semua anggota keluarganya seperti anak-anaknya, isrti dan suaminya beriman dan bertaqwa kepada Allah dan rasul-Nya (shaleh-shalehah). Artinya hukum-hukum Allah dan agama Allah terimplementasi dalam pergaulan rumah tangganya.

6. Riskinya selalu bersih dari yang diharamkan Allah SWT. Penghasilan suami sebagai tonggak berdirinya keluarga itu selalu menjaga rizki yang halal. Suami menjaga agar anak dan istrinya tidak berpakaian, makan, bertempat tinggal, memakai kendaraan, dan semua pemenuhan kebutuhan dari harta haram. Dia berjuang untuk mendapatkan rizki halal saja.

7. Anggota keluarga selalu ridha terhadap anugrah Allah SWT yang diberikan kepada mereka. Jika diberi lebih mereka bersyukur dan berbagi dengan fakir miskin. Jika kekurangan mereka sabar dan terus berikhtiar. Mereka keluarga yang selalu berusaha untuk memperbaiki semua aspek kehidupan mereka dengan wajib menuntut ilmu-ilmu agama Allah SWT.

► Bagaimana mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah itu?

Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah perlu melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang besar, di antaranya:

1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SWT.

2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya.

3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya.

4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidari hubungan yang dilaran Allah SWT

5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan dorongan iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah, memberi keamanan, memberikan didikan islami pada anak istrinya, memberikan sandang pangan, papan yang halal, menjadi pemimpin keluarga yang mampu mengajak anggota keluaganya menuju ridha Allah dan surga -Nya serta dapat menyelamatkan anggota keluarganya dario siksa api neraka.

6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan berharap ridha Allah semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentan agama islam dan ilmu pengetahuan, mendidik mereka dengan akhlak yang mulia, menjaga kehormatan keluarga, memelihara harta suaminya, dan membahagiakan suaminya.

7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling menghargai, merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai, saling mempercai kesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut komunikasi yang intens.

8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama dalam mengarungi badai dan gelombang kehidupan.

9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersama-sama, seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan tujuan suami mendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih banyak bersukur kepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri membaca al-qur’an, berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaan Allah SWT. Dan lain-lain.

10.Suami istri selalu meomoh kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

11. Suami secara berkala mengajak istri dan anaknya melakukan instropeksi diri untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Misalkan, suami istri, dan anak-anaknya saling meminta maaf pada anggota keluarga itu pada setiap hari kamis malam jum’at. Tujuannya hubungan masing-masing keluarga menjadi harmonis, terbuka, plong, tanpa beban kesalahan pada pasangannnya, dan untuk menjaga kesetiaan masing-masing anggota keluarga.

12. Saat menghadapi musibah dan kesusahan, selalu mengadakan musyawarah keluarga. Dan ketika terjadi perselisihan, maka anggota keluarga cepat-cepat memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan nafsu amarahnya.
Wallahu Alam

Semoga kita dimampukan meraih sakinah mawadah warohmah amminn
 
posted by Desi at 12:06 AM, | 0 comments

:: MENERIMA KEADAAN ISTRI ::

Sunday, January 12, 2014
Allah tidak menghendaki kesempurnaan kecuali untuk diri-Nya.Karena itu,setiap makhluk memiliki kekurangan yang menyertai kelebihannya.

Demikian halnya dengan istri,dalam beberapa segi memiliki kekurangan dan kelebihan.Apabila seorang suami menerima istrinya karena agama dan akhlaknya,ini termasuk pondasi yang kuat dalam rumah tangga.

Setelah itu,apabila suami melihat sebagian sisi kekurangan pada istri,sedangkan pada sisi yang lain ia melihat ada wanita lain memiliki kelebihan dalam hal itu,maka ketahuilah,bahwa kelebihan-kelebihan pada istrinya itu bisa jadi merupakan kekurangan pada wanita lain.Karena tidak ada satu wanita pun yang memiliki SEMUA sifat yang disukai oleh pria.

Seorang suami selayaknya menerima istrinya apa adanya dan tidak melirik wanita lain.Yang seharusnya ia lakukan adalah berusaha untuk menutupi kekurangan istrinya,sehingga mendekati kesempurnaan dan memuji sisi-sisi baiknya,sehingga kelebihan itu menjadi langgeng.
 
posted by Desi at 7:54 PM, | 0 comments