Thursday, December 19, 2013
Biarkan hari berlalu dengan segala lakunya,
Lapangkan dada atas segala Takdir-Nya
Janganlah gundah dengan segala derita
Karena cobaan dunia hanya sementara
Tangguhkan jiwa atas segala nestapa
Hiasi diri dengan maaf dan sikap setia
Semua aib akan dapat tertutup dengan kelapangan dada
Layaknya kedermawanan menutupi cela manusia
Tak ada kesedihan yang abadi, begitupun suka ria
Dan tak ada pula cobaan yang kekal, begitupun riang gembira
Di depan musuh, janganlah engkau bersikap lemah
Karena hinaan dari seteru adalah bencana
Dan jangan pernah berharap dari kikir durjana
Karena api takkan menyediakan air untuk si haus dahaga
Rizkimu takkan berkurang karena ditunda
Dan takkan bertambah karena lelah mencarinya
Bila engkau punya hati qona'ah bersahaja
Tak ada bedanya engkau dengan pemilik dunia
Bila kematian sudah datang waktunya
Tak ada lagi langit dan bumi yang bisa membela
Ingatlah, dunia Allah sangat luas tak terhingga
Tapi bila takdir tiba, angkasa pun sempit terasa
Maka biarkanlah hari berlalu setiap masanya
Karena kematian tak ada obat penawarnya
posted by Desi at 6:24 PM, |
Tuesday, December 17, 2013
Mereka bilang aku terkungkung karena rambut aku tutupi.
Aku berani sumpah, justru mereka yang salah mengerti.
Mereka tidak paham, mereka tak berilmu.
Ilmu yang telah mengubah seluruh hidupku.
Kututup rambut bukan atas paksaan atau malu.
Tetapi taat Sang Pencipta, dan ridha-Nya yang kumau.
Lahir, hidup dan matiku hanya untuk-Nya.
Itu mengapa kecantikanku bagi orang asing tak pernah terbuka.
Di jaman sekarang, wanita telah dijadikan obyek seks, papan reklame dan iklan.
Dan mereka masih saja bertanya-tanya ketika ayah menistai anaknya yang perawan.
Mereka bertanya-tanya ketika ribuan gadis setiap tahun menemui kematian.
Karena menahan lapar agar langsing seperti peragawati pujaan.
Mereka bertanya-tanya mengapa perempuan diperkosa pagi dan petang.
Tanpa menyadari tontonan di media massa bukanlah kebaikan.
Kusadari arti kehidupan lebih dari kecantikan dan kemolekan.
Namun tanpa sadar, oleh masyarakat kita terus dijerumuskan.
Aku bersyukur atas islam yang menilaiku bukan dengan paras sebagai dasar.
Tetapi karena tujuan sejati: amal kebaikan. Itulah perlombaan besar.
Perlombaan menuju Surga, sebuah pilihan setelah kematian.
Dan tentunya Neraka, pilihan lain bagi mereka yang mendustakan.
Mengapa membuang waktu pada kesempurnaan garis mataku,
Atau keinginan untuk memperbarui koleksi lipstikku?
Mengapa mengisi hidup ini dengan berusaha menarik perhatian manusia,
sementara pada akhirnya nanti, kita dinilai menurut kriteria yang berbeda?
Kriteria berdasar tingkah laku, amal dan ucapan,
yang akan diperiksa di Akhirat di atas Timbangan.
Bukan bentuk tubuh atau tatanan rambut yang ‘kan dinilai.
Dengarkan aku wahai saudara: Tetapi akhlak dan perangai!
Kita semua akan mati dan mengambil tempat yang sama di liang lahat,
Lalu mengapa duduk-duduk saja dan menghias diri selama hayat?
Mengapa mengukir kekayaan, ketenaran dan kecantikan,
Sementara di Hari Pembalasan, semua berubah menjadi penyesalan?
Allah tak akan bertanya mengapa tubuhku tak molek, wajah tak merona,
atau mengapa bibirku tak merah dan busanaku tak mempesona,
dengan aneka kosmetika, baju ketat dan maskara?
Ayolah teman, dengarkan kataku: Singkirkan itu semua!
Jika engkau belum bisa melihat kebenaran ini, aku ‘kan berdoa:
Semoga Allah menunjukimu ke jalan yang lurus, jalan satu-satunya,
menuju kesenangan yang abadi, selama-lamanya.
Katakan kepadaku, siapa yang lebih pintar?
Berhias diri, merawat kecantikan seolah hidup ini tak pernah kelar
Atau mengikuti kata nurani dan tuntunan Ilahi,
agama Islam yang diridhai dan iman kepada hidup setelah mati?
Aku bangga dengan islamku. Ia adalah pelindungku.
Dan untuk keluarga, sahabat, teman dan saudara-saudaraku,
yang keluar melindungi kecantikannya dengan jilbab dan busana kesopanan,
sekali lagi akan kusuarakan:
Kami tak perlu persetujuan orang lain, tak perlu penilaian mereka.
Bukan mereka yang mencipta kita, atau akan membukakan pintu surga.
Ataukah kalian benar-benar suka, dengan siulan dari para lelaki,
ketika mereka dari belakang memandang betismu dan menikmati?
Itukah yang membuat kalian senang: pujian dan rayuan mereka?
Itukah yang membuat kalian bahagia? Ooh, demi kalian hatiku terluka.
Engkau berjalan dengan bangga, seolah semakin terbuka semakin mempesona.
Bukan, bukan itu yang aku mau, tersenyum prihatin ku melihatnya.
Ku tak inginkan kekaguman para lelaki, tak perlu rayuan atau ajakan berkencan.
Karena aku manusia, tak pantas diperlakukan seperti mainan.
Menutup tubuh membuatku bangga.
Terbebas dari penilaian berdasarkan materi semata.
Kini orang menghormati karena akhlak dan tingkah lakuku.
Sungguh benar tuntunan Islam, agamaku.
Syukur kepada Allah dari lubuk sanubari.
Teguhkan aku, ya Allah, di jalan-Mu hingga akhir nanti.
[Diterjemahkan dan digubah dari puisi "Beauty within Me" karya Noor Salem dengan ijin dari IGotItCovered.org via Ratna Utami ]
posted by Desi at 6:08 PM, |
Monday, December 16, 2013
Hijab....
Bukan pernyataan “ aku sudah baik “
Melainkan pernyataan sederhana dari kalimat
“aku ingin taat ‘ kepada perintah Robb-ku...”
Katakanlah:Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang palingmerugi perbuatannya? Yaitu orang-orang
yang sia-sia saja perbuatannya dalamkehidupan dunia, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat usaha yangsebaik-baiknya. Mereka itulah
orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadapayat-ayat Allah dan
menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kamimengadakan
suatu pertimbangan terhadap (amalan) merekadi harikiamat.Demikianlah,
balasan mereka ialah jahanam, disebabkan merekakufur/ingkar dan karena
mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Kusebagai
olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)..
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di
jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Al-Baqarah: 218..
Assalamu’alaikum sahabat...
Masuklah pintu kebaikan, Saudariku!
Kenakan hijabmu,
insya Allah, di
dalamnya ada kebaikan-kebaikan
lain yang telah menunggu. Sementara,
untuk mereka yang masih
mencari alasan “belum siap”, “ingin menjilbabkan
hati dulu”, dan seterusnya ... sebenarnya mereka
tidak siap masuk ke pintu
tersebut.
Ketahuilah, Saudariku
… pintu itu selalu terbuka
untukmu
….
Sekali-sekali, ketuklah! Bukalah
sedikit, kau boleh juga mengintipnya
…
karena sesungguhnya
ketenangan hatimu
ada di sana ….
posted by Desi at 7:41 PM, |
Sunday, December 15, 2013
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ
وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Allahumma innii a'udzubika minal hammi wal hazani, wal 'ajzi wal kasali,
wal bukhli wal jubni, wa dhola'iddain wa gholabatirrijaal.
Artinya : “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal
yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut,
lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam senantiasa membaca doa ini, lihat kitab
Fathul Baari 11/173)
Allahumma aamiin.
Jika berkenan, Sertakan aamiin Anda di kolom komentar, Semoga Allah mengabulkan doa kita.
posted by Desi at 6:13 PM, |
Sunday, December 08, 2013
Kau Pondasi Rumah Tanggamu Sendiri, Maka Kuatkan Dirimu
Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik dan halusnya perasaanmu, namun
tiada terperi kekuatanmu dalam rumah tangga. Kau lah pondasi rumah
tanggamu sendiri, yang jika kau lalai, maka bangunan rumah tangga itu
akan roboh dan menimpa seluruh keluargamu. Maka hentikan tindakan
egoismu, yang mengutamakan kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, melayani
bukan berarti menjadikan kau pelayan, namun berarti adalah memuliakanmu
sebagai wanita yang berbudi dan berakhlak mulia.
Jangan umbar
tangisanmu, walaupun kau berhak untuk menangis. Karena jika kau merasa
susah terhadap sesuatu, maka bukan hanya dirimu yang akan berduka.
Lebih- lebih para suami yang akan lebih merasa karena kewajiban mereka
yang memang harus membahagiakanmu. Sampaikan saja seluruh keluh kesahmu
kepada yang Maha menyelesaikan dan maha mempunyai jalan keluar, Allah
subahanahu wata`ala.
Jangan banyak meminta, walaupun dalam hal
hakmu sekalipun jika memang sudah sedemikian sulit suamimu berjuang
untuk keluarga.Ringankan bebannya walaupun sedikit. Jangan beratkan
tanggung jawabnya walaupun hanya sekedar sikap burukmu yang hanya
sesaat.
Bayangkan bagaimana suamimu harus menjawab pertangungan
jawabnya kepada Allah atas sebuah ketidakberdayaannya dalam mendidikmu
?. hentikanlah sikap lalaimu sekarang juga.
Jangan banyak
mengeluh, sampaikan saja kekurangan dan protes yang ada pada diri
suamimu dengan halus, sehalus kau ingin diperlakukan olehnya. Karena
rumah tangga adalah tentang komunikasi dan bekerjasama, dan bukan ajang
tuntut menuntut, apalagi merinci kekurangannya. Seperti halnya kaupun
tak ingin hanya dilihat dari sisi kekuranganmu saja bukan?
Jangan perlihatkan sakitmu kepada sembarang telinga. Karena tiada
manusia yang bisa seratus persen dapat dipercaya. Maukah kau saat
ternyata orang yang kau percaya justru memanfaatkan sesuatu yang telah
kau ceritakan dan kemudia menusukmu dari belakang. InsyaAllah tidak ada
yang lebih mengasihimu kecuali Tuhanmu. Maka sampaikan kepadanya segala
keluh kesah dan sakitmu, kepadanya, maka akan kau temukan sejatinya obat
batinmu yang luka.
Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik
dan halusnya perasaanmu, namun tiada terperi kekuatanmu dalam rumah
tangga. Kau lah pondasi rumah tanggamu sendiri, yang jika kau lalai,
maka bangunan rumah tangga itu akan roboh dan menimpa seluruh
keluargamu. Maka hentikan tindakan egoismu, yang mengutamakan
kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, melayani bukan berarti menjadikan kau
pelayan, namun berarti adalah memuliakanmu sebagai wanita yang berbudi
dan berakhlak mulia.
Maka kuatkanlah batinmu sekuat yang kau
bisa, karena keluargamu membutuhkanmu untuk menguatkan mereka. Dan jika
semua sudah diluar kemampuanmu, maka jangan pernah bersandar kepada
manusia dalam menguatkan dirimu sendiri. Percayalah, saat kau melayani
keluargamu karena Allah, maka Allahpun tak akan menyia- nyiakan mu, dan
kau akan lebih terlayani oleh kebaikanNya. InsyaAllah...
posted by Desi at 11:13 PM, |
Friday, December 06, 2013
"Ketika diciptakan seorang wanita,ia di haruskan untuk menjadi seorang
yang istimewa,di buat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia
namun,harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "
"Di berikan kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "
"Di berikan kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang
lain menyerah dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan
tanpa mengeluh "
"Di berikan kepekaan untuk mencintai
anak-anaknya dalam setiap keadaan,bahkan ketika anaknya bersikap sangat
menyakiti hatinya "
"Di berikan kekuatan untuk mendukung
suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya
untuk melindungi hatinya"
"Di berikan kebijaksanaan untuk
mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti
isterinya tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk
berada di sisi suaminya tanpa ragu"
"Dan akhirnya,di berikan air mata untuk di teteskan.
Ini adalah khusus milik wanita untuk di gunakan bilapun ia perlukan ketika merasakan penatnya beban yang ia pikul."
"Untuk itu : Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang
dikenakannya,sosok yang ia tampilkan atau bagaimana ia mendandani
dirinya."
TAPI..
"Kecantikan seorang wanita harus di lihat dari matanya kerana itulah pintu hatinya tempat di mana cinta itu ada."
Jadi ingat lah...
Setiap Wanita itu Cantik !!!
Maka muliakanlah wanita.
posted by Desi at 7:21 PM, |
Thursday, December 05, 2013
Perempuan kekuatannya adalah kesabaran....
kalau kesabaran dia hilang, pasti dia akan marah,
dan kalau marah dia dipendam,
pasti dia akan menangis...
menangislah...
andai itu yg terbaik
posted by Desi at 9:45 PM, |