Takkan ku upa kenangan denganmu

Sunday, June 25, 2006
Banyak kenangan yg telah kita lalui bersama....
kenangan manis maupun kenangan pahit
ada senyum dan kesedihan yg mewarnani hidup ini
ada amarah dan keputusasaan yg slalu datang, dan membuat kita saling bertengkar
selama bertahun² kurasakan...ku introspeksi diriku
kubiarkan diriku tenang dan berpikiran jernih....tanpa ada campur tangan dari rasa emosionalku
kubiarkan aku merenung...dan berdoa hanya kepadaMU
semuanya aku pasrahkan hanya kepadamu YA ALLAH
karena engkau Maha Mengetahui baik yg terlihat maupun yg tersembunyi
dan hamba yakin engkau akan berikan jalan dan pilihan yg terbaik bagi kami
Engkau adalah satu² nya peraduan kami...tempat kami mencurahkan semua isi hati ini
Ya Allah ampunilah dosa² kami...berikanlah kami slalu petunjuk serta hidayahMU agar kami tak salah melangkah...agar kami dapat bertahan dg tabah, sabar, dan slalu tawakal kepadaMU.Ya Allah mudahkanlah semua urusan kami, dan ingatkanlah kami jika kami lalai dg semua perintahMU...maafkanlah kami.
Aku kan tetap menyongsong hari depan dg senyuman dan semangat yg ga boleh padam....
Aku kan berjuang dg semangat ini...karena hidup terus berlanjut.
Aku tidak boleh menyerah dan berputus asa, karena aku harus tegar..walaupun diterpa badai dan angin aku harus tegar
 
posted by Desi at 6:50 PM, | 1 comments

CINTA

Saturday, June 24, 2006
Mereka yg tdk menyukainya menyebutnya
tanggung jawab Mereka yg bermain dengannya
menyebutnya sebuah permainan Mereka yg tdk
memilikinya menyebutnya sebuah impian Mereka
yang mencintainya menyebutnya takdir

TUHAN mengetahui yang terbaik, kadang akan
memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang ia
pun melukai hati, supaya hikmat-NYA bisa
tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan
baiknya. Alasan yang kadang sulit untuk
dimengerti.
Namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia
mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang
lebih baik.

Mengapa menunggu ??? Karena walaupun kita
ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin
tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat2, kita tidak ingin
sembrono.

Karena walaupun kita ingin segera menemukan
orang yang kita cintai, Kita tidak inginkehilangan
jati diri kita dalam proses pencarian itu. Jika kita
ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu. Jika ingin di
cintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya lebih baik menunggu orang yang
tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk
dilewatkan bersama pilihan yang salah. Karena
menunggu mempunyai tujuan mulia dan misterius.

Perlu kamu ketahui, bunga mekar dalam waktu
semalam. Kota Roma tidak dibangun dalam waktu
1 hari. Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9
bulan
Cinta yang agung terus bertumbuh selama
kehidupan.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup
memerlukan waktu yang lama Dan penantian kita
tidaklah sia-sia.

Pada akhirnya.........
TUHAN dalam segala hikmat-NYA meminta kita
menunggu karena alasan yang penting.
 
posted by Desi at 7:48 PM, | 0 comments

nice story

Thursday, June 22, 2006
Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang
bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman...
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan
bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk
 
posted by Desi at 11:49 PM, | 0 comments

Andai Dapat Kukucup Tanganmu

Tuesday, June 20, 2006
“Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kutatap wajahmu. Kan pasti mengalir air mataku, karna pancaran ketenanganmu. Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kukucup tanganmu. Moga mengalir keberkatan dalam diriku, untuk mengikut jejak langkahmu.

Ya Rasulullah, ya Habiballah, tak pernah ku tatap wajahmu. Ya Rasulullah, ya Habiballah, kami rindu padamu…”

Btw...aku suka lirik nya ini..yg dinyanyiin ama Ustad jefri, ada yg punya lagunya 1 album ga yah?? klo ada aku minta donk
 
posted by Desi at 4:50 AM, | 3 comments

JIKA

Friday, June 16, 2006
JIKA .....

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.


Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tak dinikmati saja,
Sedangkan ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.


Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran lebih utama.


Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.


Jikalau keputusan akan menjadi penyesalan pada akhirnya,
Maka mengapa tidak diperjuangkan sepenuh hati,
Sedang ini masa depan kita sendiri.

Jikalau kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama.


Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin di kukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakan.



Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.


Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya indah.


Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Tebarkan senyummmm... ,
Ukir Simpati...,
Lebarkan tangan....,
Bukalah kata Maaf dalam Hati Nurani...


Sumber: Suara hati seorang sahabat...
 
posted by Desi at 1:40 AM, | 0 comments

kenangan masa lalu

Monday, June 12, 2006
Kasih Tak Sampai

Indah .. terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta
Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki
Namun bila itu semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang terbayang
Menyatukan perasaan kita ...
Tetaplah menjadi bintang di langit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
berdua ... berdua ...
Sudah .. terlambat sudah
Kini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan .. ini
Menjadi saksi kita berdua ...
 
posted by Desi at 2:02 AM, | 0 comments

Ramli, Si Raja Chatting

Friday, June 09, 2006
Kenal dengan Ramli? Yang suka chatting mungkin kenal banget, karena konon Ramli ini adalah si Raja Chatting. Sahabat sejatinya adalah sebuah komputer, tempat ia tiap hari online dari malam sampe' pagi, bahkan konon lupa mandi ama gosok gigi, pokoknya udah kaya' orang semedi.

Nah, suatu hari pas chatting, Ramli 'buzz-buzz'-an ama Putri, kenalan, eh... akhirnya Ramli bilang wo ai ni. Tambah girang, karena dijanjiin dikirimin foto via DCC, Ramlipun senyum, tertawa, ha ha ha ... hi hi hi ... Ramli gembira, hatinya berseri-seri. Namun, waktu nerima photo, blep..., listriknya mati. Yaa... kesian banget si Ramli, ihik...ihik...

Akhirnya mereka janji ketemuan. Ramli duduk menanti, tak lama Putri pun datang menepati janji. Ramli terpana, mulutnya menganga, karena ternyata si Putri itu adalah kekasih Ramli. Ramli si Raja Chatting tertipu, namun ia tak jera, malam ini Ramli chatting lagi. Ih... gak kapok ya si Ramli!

Hmm...di era yang serba komputer seperti saat ini, chatting bisa sebagai sarana komunikasi. Bisa nulis untaian kata indah plus menyentuh hati kepada lawan jenis, rayuan biasa, rayuan pulau kelapa, hingga rayuan gombal, glek !!! Demikian canggihnya, sampe bisa kirim-kiriman photo, teleconference, webcam, dll, namun chatting bisa juga sebagai sarana silaturahim dan saling memberikan tausyiah.

Emang kalo gak mau dikatakan 'gatek', kudu gaul, ikut perkembangan teknologi. Kalo diajak ngomong masalah teknologi, kudu nyambung, daripada dibilang kuper. Namun, waspada juga, karena kadang tanpa disadari norma-norma pergaulan bisa sedikit demi sedikit bergeser. Yang dulunya menundukkan pandangan kalau berbicara langsung, kini ha ha ha ... hi hi hi ... di ajang chatting, meski satu sama lain belum kenal.

Akhirnya, lambat laun hari-hari para netters itu seperti Ramli, si Raja Chatting. Kagak peduli mandi boro-boro gosok gigi, tiap hari cuma didepan layar komputer untuk tebar pesona, kata-kata mesra, kasih sayang dan janji untuk merenda masa depan bersama. Amboi... uendah nian!!!

Bohong-bohongan tentang data pribadi pun jadi lumrah, karena itu Ramli gak tau kalo Putri itu sebenarnya kekasihnya sendiri. Uups!!! Bukan membolehkan 'kasih-kasih'-an lho, maksudnya dalam dunia chatting, gak ada siapapun bisa menjamin dengan siapa sebenarnya ia ber-chatting ria.

Secara fisik, chatting memang tidak membuat 2 orang yang bukan mahram menjadi berduaan/khalwat. Karena patokan ini, dikhawatirkan di kalangan remaja Muslim ada yang berpendapat, "Boleh aja kan chatting, lebih aman, daripada ketemu langsung dengan resiko berkhalwat!" Apa iya sih?

Dalam chatting, zahirnya emang tidak ada hal-hal yang dilanggar dalam hubungan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram. Namun gak cukup hanya itu aja kan, karena kita juga harus melihat kecenderungan umum yang terjadi, lalu juga liat gimana dampak psikologisnya. Bukankah kesempatan chatting itu juga bisa memberikan kesempatan untuk berbicara yang sifatnya pribadi? Bahkan, bisa tambah parah kalau udah masuk ke hal-hal yang kurang etis, 'parno' dan hal-hal negatif yang lain. Topik yang tidak mungkin dibicarakan secara verbal dengan bertatap muka, justru lebih leluasa dilakukan dengan chatting.

Jadi permasalahannya, apakah chatting itu secara umum melahirkan hal-hal yang lebih jauh atau tidak? Misalnya, copy darat seperti Ramli dan Putri? Juga apakah dialog itu menjurus ke hal-hal 'parno' atau tidak sesuai dengan norma-norma Islam? Kalo menjamin tidak melanggar syariat Islam, gak ada masalah kok. Tapi, bisa menjamin gak? Karena meski secara fisik tidak terjadi khalwat, secara psikologis bisa lebih jauh dan lebih kuat.

Nah... karena itu kita butuh kiat-kiat gimana sih 'chatting yang sehat'.

Yakinkan diri dan hati ini, kalo chatting itu bisa sebagai sarana dakwah, saling mentausyiah, bukan untuk menebar kata-kata mesra nan cinta. Memulai dengan satu kata cinta, bisa menggoda jutaan kata cinta lainnya muncul lho. Katanya sih 'temen' kok ya jadi 'demen', glek!!!

Kadang dari hati ini bisa muncul hasrat yang cenderung pada nafsu, karena itu jaga sikap dan kata-kata untuk tidak merusak dan menghilangkan tujuan dari ta'aruf dan ukhuwah itu sendiri. Ta'aruf itu sendiri kan untuk saling mengenal, demikian juga ukhuwah, bisa nambah saudara. Lha, kalo belon apa-apa kata-katanya udah ngajak 'perang', wah... bisa-bisa yang muncul di monitor adalah 'kata-kata aneh bin ajaib'.

Jangan terjebak pada permainan kata-kata, katanya sih mau ngasih perhatian, tapi kok berlebihan, kaya' suami istri aja. Kata-kata manisnya, "Jangan lupa makan ya, ntar sakit lho, kan jadi gak bisa chatting lagi!", atau "Duh... kamu pasti manis deh, keliatan dari tulisannya" atau juga "Kalo udah mau tidur, sebut namaku dalam hatimu ya, dan mimpikan diriku, bla...bla...bla..." Gedubrak!!! Kudu ati-ati nih kalo nemu netters kaya' ginian. Lha, ketikan di layar monitor dimana-mana kan sama aja, gimana bisa tau yang nulis manis! Lagian kalau mau tidur kok nyebut nama si doi, gak diajar tuh ama Rasulullah SAW.

Jujur dong kalau ditanyakan data pribadinya, karena kalau sesuatu udah dimulai dengan kebohongan atau sesuatu yang tidak baik, gimana bisa menjamin proses selanjutnya? Inget lho, biasanya orang kalau udah dibohongi sekali aja, gak bakalan kudu percaya lagi. Kata orang Jepang, shinjirarenai!!!

Kalo emang hal ini berat, gak bisa jamin gak terjadi zina hati, sebaiknya hindari deh chatting dengan lawan jenis, kecuali dengan suami atau istri sendiri, curhat gak mesti dengan lawan jenis kan? Kalo maksa juga harus curhat dengan lawan jenis dengan resiko gak bisa jaga hati, solusinya kudu cepet nikah, jadinya chatting dengan pasangan sendiri, insya Allah 100% halal!!!

Chatting itu kan hanya sebuah alat, karena itu maslahat atau mudharatnya tergantung ke kita-kita juga, mau cari kebaikan atau sebaliknya. Kalau untuk kebaikan, insya Allah memperoleh pahala, demikian juga sebaliknya.
Selamat ber-chatting ria akhi wa ukhti, jadikan chatting sebagai sarana kita untuk menuai pahala di dunia maya, saling mentausyiah dan beramal baik, insya Allah ridho Allah SWT akan tercurah. Dan jangan lupa mandi dan gosok gigi ya :)

Wallahu a'lam bishshawab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Abu Aufa
 
posted by Desi at 9:47 PM, | 0 comments

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Bila Al Qur'an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Maafkan aku bila aku telah lupa pada mu
Maafkan aku bila aku sering meninggalkanmu
Maafkan aku bila aku sering mengabaikanmu
Aku adalah manusia yg hina, yg sombong, dan yg selalu sibuk dg duniaku sendiri
Sampai hati ini menjadi kering kerontang karena kehausan akan dirimu
Sampai hati ini tak tenang entah mengapa.....
Sampai kegelisahan membayangiku....
Ternyata begitu banyaknya dosa yg telah kulakukan....
dan telah banyak yg ku langgar semua peritahMU...
Kini kusadari mengapa hati ini begitu gelisah dan kosong...
Karena ku tlah lalai kepadamu....
Tapi kau takkan meninggalkan aku sendirian kan...
bila aku akan ingat dan akan membacamu..??
Aku berjanji takkan meninggalkanmu...karena aku takut sendirian
Aku takut akan kegelapan...
Tolong terangilah jalanku dg kesucianmu...dan dg kebenaranmu
 
posted by Desi at 7:37 PM, | 0 comments

BUTA CINTA : Sesat Di Dunia, Merana Di Akhirat

Di Sebuah Taman Kota Metropolitan......

Para pekerja yang sibuk membersihkan kawasan taman rekreasi gempar. Raungan bunyi ambulan begitu mengejutkan ketika pagi yang masih terlalu awal ini. Kelihatan beberapa petugas kesehatan begitu sibuk memberi pertolongan kepada sepasang muda-mudi yang terperangkap di dalam sebuah Rel Kereta API di Kota tersebut. Naas bagi pasangan merpati dua sejoli itu, malaikat maut telah mencabut nyawa mereka dalam keadaan yang sungguh tragis dan memilukan.

Apa yang terjadi sebenarnya? Ternyata sepasang muda-mudi itu nekad membunuh diri dengan menutup Jalan Kereta API,pada saat itu mereka mengikat diri di rel tersebut. Akibatnya mereka mati dalam keadaan berpelukan dan saling berciuman dengan kondisi tubuh hancur di lindas Kereta api, sehingga begitu sukar pihak bertanggung jawab memisahkan antara dua jasad tersebut. Begitu ‘mengharukan’!. Didalam rel kereta tersebut ditemui selembar kertas yang telah mereka tanda tangani. Antara isi kandungannya; tolong jangan pisahkan mayat kami dan terus dikebumikan untuk membuktikan cinta abadi kami sehidup semati. Dan di bagian akhir surat tersebut tercatat bahwa mereka melakukan ini demi menyelamatkan cinta ‘sejati’ yang ‘suci’ ini karena orang tua mereka tidak merestui hubungan cinta mereka. Astaghfirullah…!

Di sebuah rumah di Jazirah Arab 1400 tahun yang lampau…

Abdullah bin Abu Bakar RA baru saja melangsungkan pernikahan dengan Atikah binti Zaid, seorang wanita cantik rupawan dan berbudi luhur. Dia seorang wanita berakhlak mulia, berfikiran cemerlang dan berkedudukan tinggi. Sudah tentu Abdullah amat mencintai istri yang sangat sempurna menurut pandangan manusia.

Pada suatu hari, ayahnya Abu Bakar RA lewat di rumah Abdullah untuk pergi bersama-sama untuk sholat berjamaah di masjid. Namun apabila beliau mendapati anaknya sedang bermesraan dengan Atikah dengan lembut dan romantis sekali, beliau membatalkan niatnya dan meneruskan perjalanan ke masjid.

Setelah selesai menunaikan sholat Abu Bakar RA sekali lagi melalui jalan di rumah anaknya. Alangkah kesalnya Abu Bakar RA apabila beliau mendapati anaknya masih bersenda gurau dengan istrinya sebagaimana sebelum beliau menunaikan sholat di masjid. Kemudian Abu Bakar RA segera memanggil Abdullah, seterusnya bertanya : " Wahai Abdullah, adakah kamu sholat berjemaah? " Tanpa berhujjah panjang Abu Bakar berkata : "Wahai Abdullah, Atikah telah melalaikan kamu dari kehidupan dan pandangan hidup malah dia juga telah melupakan kamu dari sholat fardhu, ceraikanlah dia!" Demikianlah perintah Abu Bakar kepada Abdullah. Suatu perintah ketika Abu bakar mendapati anaknya melalaikan hak Allah. Ketika beliau mendapati Abdullah mulai sibuk dengan istrinya yang cantik. Ketika beliau melihat Abdullah terpesona keindahan dunia sehingga menyebabkan semangat juangnya semakin luntur.

Lalu bagaimana tanggapan Abdullah? Tanpa membuat dalih apatah lagi mencoba membunuh diri, Abdullah terus mengikuti perintah ayahandanya dan menceraikan istri yang cantik dan amat dicintainya. Subhanallah!!!

Dari dua petikan kisah di atas, marilah kita sama-sama bertafakkur tentang hakikat dan bagaimana cinta sejati, tulus dan suci itu sebenarnya. Sesungguhnya perjalanan hidup manusia akan sentiasa dipenuhi dengan warna-warna cinta. Bahkan kita dapat ungkapkan bahwa kehadiran manusia di muka bumi ini disebabkan Allah SWT meletakkan sebuah perasaan di dalam jiwa manusia, dan dia adalah cinta.

Membicarakan tentang cinta ibarat menguras air lautan dalam yang kaya dengan pelbagai khazanah alam. Tak kan pernah habis dan kita akan sentiasa menemui berjuta macam benda. Dari sekecil-kecil ikan hingga ikan paus yang terbesar. Dari kerang sampai mutiara malah jika diizinkan Allah, kita mungkin menemui bangkai kapal dan bangkai manusia!!!

Usia sejarah cinta seumur dengan sejarah manusia itu sendiri. Jika di suatu tempat ada 1000 manusia maka di situ ada 1000 kisah cinta. Dan jika di muka bumi ini ada lebih 5 million manusia, maka sejumlah itu pulalah kisah cinta akan hadir.

Walau berapa banyak pun nuansa cinta yang menjelma menjadi sebuah syair, drama, film,Sinetron, lagu dan berbagai bentuk hasil seni lain, namun pada hakikatnya cinta itu hanya ada dua buah versi saja. Versi cinta nafsu (syahwat) dan cinta Rabbani.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah mampukah kita membedakan yang mana cinta syahwat dan mana cinta Rabbani? Derasnya arus ghazwul fikr (serangan pemikiran) dalam kesenian terutamanya, telah mampu membungkus cinta syahwat sehingga ia tampil sebagai cinta "suci" yang mesti diperjuangkan, dimenangkan dan diraih seterusnya untuk dinikmati.

Manusia seakan lupa pada sejarah. Lupa pada kisah-kisah tragis yang berakhir di hujung pisau atau dalam segelas racun. Mereka semua rela diseret dan dijeremuskan ke dalam lubang ‘neraka’ hanya untuk mengejar salah satu rasa dari sekian banyak rasa yang ada disudut hati manusia, itulah cinta.

Cinta memiliki kekuatan luar biasa. Dan kekuatan cinta (the power of love) mampu menjadikan manusia pribadi yang sangat nekad atau sangat taat. Nekad dalam konteks sangat berani dalam melanggar peraturan-peraturan Allah seperti berkhalwat (berdua-duaan dengan bukan mahram), berkasih-kasihan lelaki dan perempuan, berpegangan tangan, mempertontonkan adegan birahi percuma di khalayak ramai apatah lagi dalam sembunyi. Atau jika cinta tak mendapat restu dari orang tua, pasangan akan nekad, terus lari dari rumah atau berzina (na’udzubillah min dzalik). Dan tidak sedikit pula yang begitu nekad sanggup melakukan perbuatan yang dilaknat Allah yaitu membunuh diri demi cinta.

Pribadi-pribadi nekad seperti ini menjadikan cinta sebagai tujuan bukan sebagai sarana mencapai tujuan. Oleh itu tidaklah mengherankan jika kita banyak menemui berbagai perilaku aneh para pencari cinta yang tak masuk akal. Sebab apa yang mereka tuju adalah suatu yang abstrak, tidak jelas dan bukan perkara yang pokok. Mereka sibuk mencari dan mengartikan makna cinta sementara lalai terhadap Dzat yang menganugerahkan cinta. Dzat yang menumbuh suburkan rasa cinta. Dzat yang memberikan kekuatan cinta. Dzat yang paling layak dicintai, kerana Dia juga Empunya nikmat cinta. Allah Rabbul ‘Alamin.

Kisah tragis di awal tulisan ini memberikan gambaran jelas sikap manusia yang rela mengorbankan diri demi sepotong cinta. Muda-mudi yang nekad bunuh diri dengan berbagai cara ini pada dasarnya belum mengenali hakikat cinta. Cinta yang mereka kenal selama ini adalah cinta yang ditunggangi oleh nafsu syahwat. Dan joki penunggangnya adalah syaitan laknatulllah. Pada momen ini syaitan berteriak keriangan sambil mengibar-ngibarkan bendera kemenangan kerana berhasil menjerumuskan anak cucu Nabi Adam dalam neraka jahannam dengan dalih cinta yang begitu murah nilainya.

Cinta memang tak kenal warna. Cinta tak kenal baik-buruk. Cinta tak kenal rupa dan pertalian darah. Memang begitulah adanya. Kerana yang mampu mengenal warna dan baik-buruk adalah pelaku-pelaku cinta yang menggunakan akal fikirannya.

Sebaliknya cinta juga mampu melahirkan pribadi-pribadi yang mengagumkan. Pribadi yang tak takut kehilangan suatu apa pun walau ia amat cinta pada sesuatu. Namun kerena cinta yang hadir dipenuhi dengan nuansa keimanan, maka mereka rela mengorbankan apa saja yang mereka amat cintai demi memperolehi keridhaan Dzat Pemberi cinta. Jiwa mereka tidak gundah gulana hanya kerena kehilangan cinta duniawi karena Allah sebagai Dzat pemberi ketenteraman Pribadi-pribadi taat ini amat menyadari bahawa cinta hanyalah sebagai sarana mencapai tujuan. Mereka yakin kenikmatan cinta tak ada artinya tanpa ada restu Allah sebagai Pemberi cinta. Maka yang mereka cari adalah ridha dan cinta kasih Allah, bukan cinta yang bersifat sementara.

Kisah Abdullah putera Abu Bakar RA menjadi contoh kematangan pemuda yang mengenal arti cinta. Bayangkan!! Dia memiliki isteri yang amat cantik, berakhlak mulia, berkedudukan tinggi dan berharta. Namun apabila ayahandanya memerintahkan untuk menceraikan isterinya, dengan alasan isterinya telah melalaikan Abdullah dalam menunaikan hak Allah seterusnya akan membuat Abdullah lalai dari berjihad di jalan Allah. Maka apa reaksi Abdullah? Tidak!! Abdullah tidak marah langsung pada ayahnya. Atau berusaha mengambil pedang dan ingin memenggal kepala si ayah yang berusaha memisahkan jalinan cinta yang memang sudah sah itu. Sekali lagi tidak!! Pemuda yang bernama Abdullah melihat perintah itu dengan kacamata cinta yang diberikan Allah. Ia rela menceraikan isteri yang dicintainya demi mempererat hubungan cinta dengan Allah. Subhanallah… Masih adakah pemuda-pemuda seperti peribadi Abdullah di zaman globalisasi kini?

Begitulah cinta. Ia mampu melambungkan manusia pada derajat kemuliaan yang tak terhingga. Manakala frekuensi atau gelombang cintanya juga sudah selaras dengan frekuensi atau gelombang cinta yang Allah kehendaki. Semuanya akan senada seirama. Tak ada dengung sumbang, tak ada nada ternoda. Demikian indah dan asli irama cinta sejati.Wallahu ‘Alam
 
posted by Desi at 7:26 PM, | 0 comments