Aku Takut Menikah Karena Belum....

Saturday, November 18, 2006
1. Belum Bekerja

Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. "mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?" Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngiang ditelinganya.

Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, "Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim)

Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)

Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.

Sebagai persiapan sebelum menikah, kesungguhan dalam menuntut ilmu dunia agar kelak mudah mendapatkan penghidupan yang baik pula untuk dilakukan. Walaupun tak selamanya relevan, kuliah yang baik dan dan prestasi yang bagus masih merupakan suatu modal yang dapat diandalkan dalam mencari kerja. Bagaimana kalau kuliah sudah terlanjur tidak karuan ? Jika sudah begini perlu juga pegang prinsip bahwa pekerjaan kelak tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari saat ini. Banyak yang dapat rejeki lumayan dari bekerja dalam suatu bidang yang dulu tidak pernal dipelajari dalam jenjang pendidikan formal.

Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah kuliah sambil kerja. Sembari menabung, juga bisa untuk jaga-jaga apabila ketika lulus nanti tidak langsung diterima bekerja sesuai bidang yang dipelajari.

2. Belum Lulus

Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seseorang sudah bekerja atau sudah punya prinsip untuk mencari kerja setelah menikah namun ia ragu untuk menikah gara-gara belumlulus kuliah. Bisa jadi pula yang punya alasan seperti ini sang pemudi pujaan hatinya. Bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri saja sudah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurus orang lain. Ditambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

Sebenarnya, menikah tidaklah selalu mengganggu kuliah. Malahan hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat utuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas-malasan belajarnya, ketika sudah menikah malah tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah. Seorang mahasiswa sudah tidak dianggap ABG (Anak Baru Gede) lagi, tapi AUG (Anak Udah Gede) alias sudah dewasa. Seorang yang sudah dewasa dianggap sudah bisa bertanggung jawab apa yang menjadi pilihan hidupnya.

Memang benar untuk tetap mengadakan persiapan jika mengambil jalan menikah di saat masih kuliah. Yang pertama harus disadari adalah bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika orang yang sudah menikah tetap bebas, lepas, menelantarkan keluarganya sebagaimana dulu bisa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggung jawabnya dalam keluarga dan dalam belajar. Selain waktu, manajemen pemikiran juga solid, karena begitu menikah masalah-masalah dulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah -nebeng mertua atau cari kontrakan-, bagaimana bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain, apalagi masih harus memikirkan pelajaran.

Pusing....? Semoga tidak. Sebenarnya menikah sambil kuliah bisa disiapkan sejak hari ini, bahkan juga sudah sejak SD. Modal awalnya adalah manajemen diri sendiri. Ketika seorang sudah sejak dahulu berlatih untuk hidup mandiri, akan mudah baginya untuk hidup berkeluarga. Misalnya saja sudah sejak SD bisa mencuci pakaian dan piring sendiri, mengatur waktu belajar, berorganisasi, dan bermain, mengatur keuangan sendiri, dan sebagainya. Kesiapan juga bisa diraih jika seseorang biasa menghadapi dan memecahkan problem hidupnya. Karena itu perlu organisasi dan bersaudara dengan orang lain, saling mengenal, memahami orang lain dan membantu kesulitannya.

3. Belum Cocok

Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi menikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang bisa datang dari kedua belah pihak, baik pihak pemuda maupun pemudi. Kecocokan memang diperlukan. yang jadi ertimbangan dasar dan awal tetntu saja faktor agama, yaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang artinya :

"Mereka (perrempuan-perempuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka." (Al-Mumtahanah : 10)

Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

Keadaan yang lain adalah nomor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, warna matanya kok begitu, pakai kacamata, kok hidungnya...dan lain-lain.

Kalau mau mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan karena tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.

Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mau menikah, memang seharusnya cari tahu dulu tentang calon pasangan hidupnya ke sahabatnya, saudaranya atau ustadznya, atau yang lainnya, baik kelebihan maupu kekurangannya. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,

"Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)

Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

4. Belum Mantap

Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju ketiga masalah 'belum' di atas.

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah ketiga 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu.

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.
 
posted by Desi at 6:27 AM, | 2 comments

KETIKA MANUSIA DIPERBUDAK OLEH DUNIA

Friday, November 17, 2006
"Otakku sering berfikir tentang hal bisnis, usaha, hingga aku sesukses ini dan berlimpahkan harta. Tetapi sangat sedikit sekali aku berpikir tentang Allah. Apalagi duduk² bersama-sama orang² ahli ilmu, aku hanya sholat 5 waktu , yah.... biasa saja
Pantaskah aku duduk di pintu surga??"

Dunia memperlebar mataku untuk selalu menatap realita, yaitu mampu menjadi kaya, oke, tajir, hoki, punya bisnis lancar, sibuk mengembangkannya, bagaimana caranya aku bisa jadi orang terpandang.
Ternyata mata ini tertutup oleh hal² yg semu, akibatnya aku buta akan ilmu Allah, apa itu halah, haram, subhat,mubah, ghibah dll. yah..biasa aja cuma sholat 5 waktu dan baca² buku islam dikit² dan berdoa.
Apakah aku tertipu dg diriku sendiri??
" Tanganku slalu menghadapi kertas² yg harus aku kerjakan, dari pagi dan terkadang sampai sore. Sangat² capek....yah namanya sja bos, wajarkan sibuk. Anak buah lebih sibuk lagi , biar cepet kelar nih kerjaan menumpuk, blom lagi ada rapat nih. Malah hari...tidur ah besok berangkat pagi².

Berdosakah aku ketika aku tidak lagi berdzikir? sedangkan aku harus sibuk dg pekerjaanku. Mau tadarus, tubuhku terasa letih sedangkan aku sangatlah capek. Yah...paling habis sholat baca² apa....trus bobok, habis besok dah harus kerja sih, capek tau. Terkadang lagi malah sholat subuh sering terlambat, tp kenapa kerjanya tepat waktu? ko ga molor sekalian.

NB : dari gambaran di atas adalah orang yg diperbudak oleh dunia, sampai tuapun dia tidak akan puas, haus..haus..dan haus. Karena dunia adalah kenikmatan sesaat.

Masih banyak ilmu Allah yg kita belom ketahui. Mari kita cari!!!


" Janganlah kau diperbudak oleh Dunia
Karena dunia akan menghancurkanmu
dan menelanmu tanpa kau sadari"

" Jadikanlah kau budak Allah
Maka Allah akan memuliakanmu
hingga ajal menjemputmu
kau akan merasa nyaman di sisi-NYA

By. Anwar
 
posted by Desi at 2:46 AM, | 0 comments

ISTANA HATIKU

Thursday, November 16, 2006
Di Istanaku....Istana Hatiku
Tak ada Manager ataupun Bos
Tak ada miskin dan kaya
Tak ada Kesombongan dan iri hati
Tak ada satupun yg hina

Di Istana Hatiku
Banyak rasa kangen
Banyak rasa rindu
Banyak rasa setia
Banyak tangis bahagia
Banyak bahasa hatiku
Banyak kelembutanku
Banyak senyumanku
Smoga tak ada tangis perpisahan dalam hatiku
Amin........

by. Anwar
 
posted by Desi at 1:04 AM, | 0 comments

Tuesday, November 07, 2006
Bacalah
Album : Bacalah
Munsyid : Raihan
http://liriknasyid.com



Bacalah dengan nama Tuhanmu
Itulah permulaan ilmu
Sebagai yang telah diwahyukan
Menuntut ilmu satu kewajipan

Ilmu menjadi penyuluh jalan
Dengan ilmu dapat kemuliaan
Ilmu memajukan kehidupan
Ilmu yang baik dapat keberkatan

Sabda Rasul junjungan
Carilah ilmu pengetahuan
Dari dalam buaian
Hingga hari kematian

Tuntutlah ilmu hai teman
Janganlah kita siakan
Untuk masa hadapan
Agama dan bangsa

Utlubul 'ilma
Walaw fissin
Tuntutlah ilmu
Walau ke negeri China

Jangan berilmu tanpa amalan
Bagai pohon tanpa buahnya
Ilmu yang berkat membuatkan taqwa
Bermanfaat sesama insan


Senilagu : Amran & Che' Am
Senikata : Che' Am
Hakcipta : Raihan Corp Sdn Bhd / Warner Chappell Music Sdn. Bhd.
 
posted by Desi at 2:19 AM, | 0 comments

Minal 'Aidin Wal Faizin

Friday, November 03, 2006
Selamat Hari Raya Aidilfitri
Minal 'Aidin Wal Faizin
Kullu 'Amin wa antum bi khair

Maafkanlah zahir dan batin

Bulan suci Ramadhan telah berlalu lagi
Kini Hari Raya Aidilfitri

Mari kita semua maaf bermaafan
Segala kesalahan dan kesilapan
Kullu 'Amin wa antum bi khair

Selamat Hari Raya
 
posted by Desi at 6:33 AM, | 0 comments