Ketika Muslimah Menjemput Jodoh

Thursday, August 28, 2014

Masalah Jodoh dan kedewasaan adalah
problematika serius terutama untuk muslimah.
Dimanapun melangkah ada saja pertanyaan “Kapan
menikah?” atau "Kapan menjadi ibu?" Dan lain
sebagainya yang mengarah pada masalah jodoh.


Dalam realita jodoh tak semudah saat dibicarakan.
Banyak orang berlomba mengajukan criteria idaman
dengan standarisasi : wajah rupawan,
berpendidikan tinggi, orang kaya, mapan dan hal
duniawi lainnya. Haruskah seideal itu?
Banyak yang menjawab ringan, “Apa salahnya?
Namanya juga ikhtiar”. Namun ada juga yang
berkata, “Saya hanya menginginkan suami yang
shalih”.


Sayangnya itu dikatakan ketika keriput sudah mulai
nampak di setiap sudut, karena waktunya yang lalu
hanya ia pikirkan untuk menyeleksi dari segi
duniawi. Padahal dengan criteria kematangan
akhlak, berilmu dan keshalihan yang diutamakan
akan menjadikan pemikiran kita dewasa, siap
mengarungi lika-liku bahtera dalam bingkai syariat.
Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai
sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi
penentu mudahnya orang menikah. Kadang
menjalin hubungan yang tidak halalpun mereka
lakukan untuk berdalih mendapatkan jodoh,
padahal justru itu yang mengurangi kemuliaan
seorang wanita.


Tak sadarkah kau tengah dijerumuskan nafsu?
Menjemput jodoh dengan baik itu adalah lewat
perbaikan diri, menyiapkan rencana yang lebih
panjang, bukan membayangkan indahnya saja
apalagi beraktifitas yang diharamkan oleh agama.
Sebenarnya kedewasaan kitalah yang
mempengaruhi masalah jodoh. Terkadang kita
hanya menuntut Allah untuk adil, meghiba dalam
do’a, merintih pilu. Namun prestasi terbaik hanya
sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan
untuk menjemput kehidupan rumah tangga dengan
matangnya persiapan diri


Jangan hanya membayangkan kehidupan rumah
tangga itu enaknya saja, kehidupan keluarga
adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian,
dibutuhkan napas kesabaran panjang. Jangan
berpikir dan bersiap menjadi ratu dan raja, tapi
persiapkan diri mengarungi dan membina keluarga.
Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit
malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa
yang diimpikan?
Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku?
Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?
Wallahu a'lam bisshawaab.
 
posted by Desi at 7:29 PM, |

0 Comments: