Allah Menyukai Kalau HambaNya Kuat

Sunday, April 18, 2010
Sebuah cerita mengawali putihnya hari, dalam rekah merah jingga di ufuk langit timur. Sepasang mata sayu yang kini mulai lembab. "Tes..." Butiran bening itu jatuh juga dari sudut mata. Sementara dari balik rasa haru, mataku iba menatap, seolah engkau berkata;

"Biarkan ku menangis. Mengalirkan air mata yang telah lama membendung. Biarkan semuanya tahu, kalau memang aku hanya seseorang yang cengeng! Tak bisa lagi ku hidup dalam kamuflase, dan memang ku tak bisa lagi. Maka jangan memaksaku lagi menjadi kuat, jangan memaksaku lagi menjadi tegar, jangan memaksaku lagi bertahan dan menahan. Aku ingin berhenti. Tak mengapa jika harus kalah, karena memang aku menyerah dan pasrah. Tak mengapa jika segalanya berakhir sampai di sini."

Aku pun terpaku, ada rasa ngeri membayangkan bagaimana keadaan ruhanimu kini. Begitu hebatkah derita yang menimpamu hingga engkau tak hanya tergoncang, namun juga limbung dan jatuh bergulingan dari pucuk-pucuk ikhtiar?

Bukankah engkau tahu tentang kebaikan-kebaikan setiap takdirNya? Bukankah dalam setiap tahapan yang pernah engkau tapaki adalah semakin menguatnya keyakinanMu akan setiap jaminanNya? Kenapa musti khawatir, padahal pernah menguntai dari bibirmu sebaris kata bahwa, "Syetan selalu menghembuskan was-was di setiap hati." Dalam kesadaran, bertawakallah. Engkau hanya perlu bangkit dan tapaki lagi jalan itu.

Bahwa pada hakikatnya, tak perlu ada yang dikhawatirkan dalam hidup ini. Jalani, hadapi, dan nikmati pergiliran takdirNya dengan keimanan penuh. Tentang sebuah janji pasti, bahwa dengan ketakwaan ini, Allah SWT akan menolong dari arah yang tak pernah terlintas dalam benak.

Sahabatku, ayolah bangkit. Allah menyukai kalau hambaNya kuat!

Penulis : Rifatul Farida
 
posted by Desi at 2:01 AM, | 0 comments

Wanita adalah Makhluk Allah yang Tangguh

Saturday, April 17, 2010
Wanita adalah sosok yang amat sering dijadikan sorotan dalam setiap sudut kehidupan. Dandanannya, pakaiannya, tingkah laku, sampai ke gerak tubuhnya. Nah, belum lagi akhir-akhir ini dimana gerakan feminimisme semakin dikoar-koarkan. So, makin banyak wanita yang "kebelet" pengen "dipublikasikan". Sebenarnya paham nggak sih dengan hakikat seorang wanita?

Selama ini tokoh-tokoh feminimisme mengajukan tuntutan yang buanyaaak banget, tapi intinya hanya satu, meminta persamaan hak dan kewajiban seperti pria. Pantas nggak sih sebenarnya?

Secara fisik dan mental tak dapat dipungkiri, wanita dan pria memang sangat berbeda. Hal itu juga yang menyebabkan tugas, hak, dan kewajiban kedua Makhluk Allah ini berbeda. Setiap yang diciptakan Allah selalu memiliki keistimewaan sendiri. Pria yang memiliki fisik jauh lebih kuat dari wanita, dapat menjadi pelindung, yang menjaga kehormatan seorang wanita. Dia pun dapat mencari nafkah untuk keluarganya, serta berperang untuk menegakkan panji-panji agama Allah.

Dan wanita? Dengan kelembutan hati yang Allah karuniakan padanya, ia dapat memacu semangat suaminya, anak lelakinya, atau ayahnya, yang sedang bertempur. Dia pula yang menjaga rumah tangga dan kehormatan suaminya. Dari rahimnyalah terlahir mujahid-mujahid yang bahkan setingkat Abu Bakar Siddiq. Di tangannya pula terdidik pemimpin-pemimpin yang tangguh seperti Umar bin Abdul Aziz.

Wanita adalah makhluk Allah yang sangat tangguh. Ingatlah hadits Rasulullah, "Wanita adalah tiang negara, apabila dalam sebuah negara wanitanya baik, maka jayalah ia, namun apabila wanita di dalamnya buruk, maka hancurlah negara itu." Ketangguhan seorang wanita telah dikatakan Rasulullah, bahkan Allah pun mengatakannya dalam Al-Qur'an, memuliakan kedudukan seorang ibu, yang juga seorang wanita. Masih kurangkah semua itu? Sehingga masih ingin disamakan dengan pria. Tidak saudariku, semua itu lebih dari cukup. Bukankah tak ada yang paling mulia, selain mulia di hadapan Allah dan RasulNya?

Tahukah engkau, saudariku? Bahwa meminta persamaan dengan kaum Adam berarti engkau telah menghina kodratmu sendiri. Kenapa? Karena dengan meminta persamaan itu, berarti engkau memandang rendah status yang kini engkau jalani sebagai seorang wanita. Engkau memandang hina tugas dan kewajibanmu, sehingga engkau merasa semua itu tak pantas dijalani. Padahal tugasmu itu sangat berat, tugas yang belum tentu, atau bahkan tak akan pernah bisa diemban oleh pria.

Berbedanya wanita dan pria tidak mengidentifikasikan, kalau pria lebih mulia ketimbang wanita. Ingatlah firman Allah dalam Al-Qur'an yang menyatakan semua manusia kedudukannya sama di sisi Allah, yang membedakannya hanyalah ketaqwaan kepada Allah.

Lihatlah keadaan yang selama ini terjadi, sekian banyak wanita yang meminta kebebasan meninggalkan rumah tangganya untuk mencari ketenaran di luar rumah. Berkali-kali lipat itu pula, semakin tercipta generasi-generasi yang kurang kasih sayang dan kelembutan seorang ibu. Akibatnya narkoba merajalela, tawuran di sana-sini, pergaulan bebas, tindak kriminal di kalangan remaja seakan telah menjadi menu kita sehari-hari. Itukah wujud keperkasaan seorang wanita?

Ketika ia sukses menjadi wanita karir, rumah tangganya berantakan. Anak lelakinya terbaring lemah di rumah sakit karena tawuran, sedang anak perempuannya menjadi korban pergaulan bebas. Itulah wujud lemahnya seorang wanita dalam menolak nafsu dunia.

Yakinlah, saudariku, wanita adalah makhluk Allah yang tangguh. Karena itu, dia diberi amanah untuk melahirkan, mendidik, membesarkan, dan mencintai calon-calon penegak bendera agama Allah di muka bumi ini. Dan tugasmu itu amat mulia, jauh lebih mulia dari apa yang ada di muka bumi ini. Karena itu, jangan pernah merasa hina tinggal di rumah, wanita adalah ratu dalam rumah tangganya dan insya Allah ratu di surga Allah. Jalani kodrat yang Allah berikan dengan ikhlas atas dasar cinta kepadaNya, sesungguhnya hanya Allah yang akan membalas keikhlasanmu, sebab terlalu besar untuk dibayar oleh dunia.

By : kotasantri.com
 
posted by Desi at 8:54 AM, | 0 comments

Mencintai dengan sederhana

Monday, April 12, 2010
cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian.

Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui.

Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan. Diatas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita...
 
posted by Desi at 6:40 PM, | 0 comments