Menyempurnakan Ikhtiar

Wednesday, August 24, 2005
Saudaraku yang budiman, manusia itu diciptakan lengkap dengan rezekinya, dan kita tidak disuruh mencari rezeki tetapi justru harus menjemput jatah rezeki kita, karena tidak mungkin Allah menciptakan perut kecuali sudah dengan isinya "Dan tidak ada.. sesuatu yang melata di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya" (Q.S:Huud/11:6)

Namun demikian kita harus memahami bahwa menjemput rezeki ini dibutuhkan kegigihan didalam meyakini jaminan Allah dan juga butuh kegigihan dalam menyempurnakan ikhtiar, karena ada juga orang yang mencari rezeki dengan menggadaikan akhirat. Kadangkalan ada orang yang yakin kepada Allah tetapi tidak disempurnakan ikhtiarnya akibatnya dia tidak berhasil untuk menjemput jatahnya sendiri dan ada juga yang tidak mencari rezeki dan tidak yakin, inilah orang yang paling rugi. Naudzubillahi min dzalik

Dalam menghadapi keadaan krisis keuangan seperti sekarang ini kita semua membutuhkan beberapa langkah untuk menghadapi semua ini, lalu apa saja kiat yang dapat ditempuh ? Insya Allah akan kita bahas berikut ini.

Kiat menyikapi krisis keuangan :

1. Kita harus yakin bahwa yang membagikan rezeki adalah Allah SWT, tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa rezeki-Nya, hanya masalahnya kita harus luar biasa mengerahkan kemampuan kita untuk menggapai jatah kita.

2. Kita harus mulai sekuat tenaga mengevaluasi sikap kita terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita selama ini, mungkin Allah telah memberikan cukup tetapi malah kita gunakan untuk yang sia-sia bahkan maksiat. Naudzubillahi min dzalik

3. Kita harus mulai meningkatkan kegigihan kita dalam bekerja. Lihatlah burung yang berangkat mencari makan dengan perut kosong dan berikhtiar dengan mengepakan kedua sayapnya dan akhirnya pulang dengan perut berisi makanan. Subhanalloh

4. Kita harus meningkatkan ibadah karena Allah yang membagikan rezeki. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan jalan keluar baginya dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dengan tiada terkira Dan barang siapa bertawakal kepada Allah , niscaya Dia mencukupkannya. (Q.S: Ath Thalaaq/65: 2-3)

Oleh karena itu, berangkat dari rumah, niat mencari ilmu, niat mencari nafkah, niai mencari ladang amal, niat yang baik ayunkan langkah dengan niat tulus tawakal kepada Allah, sekuat tenaga di jalan Allah maka tidak ada yang pernah meleset rizki seorang, maka ketika akan keluar rumah dianjurkan berdoa : "Bismillahi tawakkaltu ‘ alallaahi wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah". Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku menyerakan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja". (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Jangan patah semangat wahai saudaraku, kehidupan ini tidak selamanya dalam kesulitan. Kita harus yakin bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, yang terpenting dalam hidup ini adalah bagaimana kita bisa mensikapinya dengan baik. Percayalah Allah Maha Tahu kebutuhan kita daripada diri kita sendiri. Allah Maha Kaya dan tidak mungkin lalai kepada hamba-hamba yang dia ciptakan yang mau gigih ikhtiar di jalan yang Allah Sukai. Musibah kesulitan ini adalah ladang kreatifitas bagi kita, karena siapa tahu dengan kesulitan ini kita jadi tahu potensi diri kita yang sebenarnya membuat semakin dekat kepada Allah SWT, karena tidak akan pernah rugi dengan krisis kecuali orang yang tidak memperbaiki dirinya sendiri.Wallahu a'lam
 
posted by Desi at 10:02 PM, | 0 comments

Kepergianmu

Tuesday, August 09, 2005
Hari ini adalah saat-saat terakhir kita bertemu,kau akan pergi ke kota lain...yaitu Klaten untuk bekerja di sana. Semoga di sana kau bisa meraih kesuksesan dan pulang membawa kabar gembira untukku. Aku tau kau merasa berat meninggalkan diriku,rasanya tak ingin pisah denganku,aku pun juga merasakan hal itu.Tapi aku ikhlas menerima kepergianmu,toh suatu hari kamu pasti akan pulang dan kita bisa melepas kerinduan bersama-sama. Aku kan selalu berdoa semoga kau selalu dilindungi oleh NYA,dan selalu mengingat NYA, semoga kau dapat meraih kesuksesan. Aku tidak sedih karena kepergianmu tapi bukan berarti aku ngga sayang, karena aku tau itu semua untuk masa depan kita.Aku akan selalu ingat pesanmu,aku akan menunggumu di kota ku dan aku yakin suatu hari nanti kau akan kembali untukku.Sekarang aku sendirian di kota ku tanpa adanya dirimu,tapi aku masih punya banyak teman-teman yang akan selalu menghiburku, mengisi hari-hari ku jikalau kau tidak disini.Selamat jalan kasih...semoga kau selamat sampai di tujuan,semoga kau betah kerja di sana,aku akan selalu memberi mu semangat.
 
posted by Desi at 5:50 PM, | 2 comments

Langkah Setan Menelanjangi Wanita

Friday, August 05, 2005
Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar'i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biar pun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan. Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik," Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada. Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. "Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakian Tapi Telanjang. Setan berbisik lagi, "Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. "Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang," setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, dicarilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. "Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin," begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit. Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik."

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. "Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.


Terbuka Sedikit Demi Sedikit

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit. Setan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis. Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja." Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis."

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis. Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi, apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki," gumamnya. "Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.
 
posted by Desi at 2:38 AM, | 0 comments

Ketika Aku Jatuh Cinta

Thursday, August 04, 2005
Cinta dan nafsu adalah dua hal yang selalu saja ada dalam diri manusia. Keduanya bagai dua sisi mata pedang yang sangat bertolak belakang, namun selalu hadir bersama. Nafsu datang dengan penuh keindahan, romantis bak kisah Romeo dan Juliet, tapi tak dapat diingkari selalu pada akhirnya memotong iman dengan sekali tebasan, tak jarang ia tampil dengan mengatasnamakan cinta dalam perbuatannya. Sedang cinta itu sendiri adalah perasaan yang sangat sederhana, tak ada keromantisan tanpa dasar iman dan taqwa. Tampak begitu biasa, namun hanya cinta yang akan membahagiakanmu dengan sangat sederhana, bahkan kadang tanpa kita sadari dan hanya cinta yang akan membuat manusia mengerti kehidupan ini begitu indah.
 
posted by Desi at 11:52 PM, | 0 comments